Kamis, 19 Januari 2012

Renungan



Author : Kris Setiawan

Alkitab tidak menuliskan secara pasti tanggal hari kiamat. Namun demikian, Alkitab menuliskan beberapa tanda atau peristiwa sebelum terjadinya kiamat. Salah satu tanda ditulis dalam Matius 24:14 ”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) tertulis ”Dan Kabar Baik tentang bagaimana Allah memerintah akan diberitakan ke seluruh dunia, supaya semua orang mendengarnya. Sesudah itu barulah datang kiamat.” Jelas bahwa kiamat tidak akan terjadi sebelum semua orang mendengar kabar baik atau berita keselamatan.
Lalu, mungkinkah semua orang akan mendengar berita keselamatan? Seratus atau dua ratus tahun yang lalu mungkin sulit membayangkan bagaimana semua orang bisa mendengar berita keselamatan, apalagi seribu atau dua ribu tahun yang lalu. Meskipun sudah sejak lama terjadi pengutusan misionaris ke berbagai pedalaman di seluruh dunia, waktu itu tetap sulit secara akal manusia membayangkan semua orang akan mendengarkan kabar baik.
Sekarang, kondisinya berbeda. Kita melihat betapa teknologi berkembang begitu cepat. Boleh dibilang, sangat cepat. Temuan-temuan baru yang didukung oleh teknologi canggih banyak ditemukan. Barang-barang elektronik yang lima tahun lalu canggih, sekarang mungkin sudah ketinggalan jaman karena modifikasi atau penemuan teknologi yang lebih baru. Dari sudut pandang komunikasi, teknologi internet membuat dunia ini seakan tak berjarak. Orang yang jauh di luar negeri, sekarang ini bisa berkomunikasi dengan keluarganya kapan saja melalui chatting atau sejenisnya. Peristiwa kecil di belahan dunia tertentu bisa dengan cepat diketahui oleh manusia di belahan dunia lain melalui internet. Saya menulis apa saat ini, dalam hitungan detik sudah bisa dibaca oleh orang lain dimanapun dia berada. Teknologi yang berkembang begitu cepat membuat komunikasi antarmanusia semakin mudah, cepat dan luas.
Dari sisi pemberitaan Injil (kabar keselamatan), kemajuan teknologi membuat jangkauannya semakin luas. Banyak hamba-hamba Tuhan dan organisasi-organisasi Kristen memanfaatkan internet untuk memberitakan kabar keselamatan. Melalui internet, orang-orang yang belum pernah mendengar berita keselamatan bisa dengan mudah mendengarnya tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan pemberita Injil. Secara singkat, kemajuan teknologi memungkinkan semakin banyak orang mengetahui berita keselamatan dengan mudah. Kalau hal ini kita kaitkan dengan Matius 24:14, maka kita yakin bahwa akhir jaman atau kiamat sudah sangat dekat.
Lalu bagaimana sikap kita terhadap kemajuan teknologi? Banyak orang merasa bangga karena bisa mengikuti tren teknologi. Merasa bangga karena selalu dapat membeli keluaran terbaru sebuah produk teknologi. ”Yang lain belum banyak yang punya, saya sudah punya”, mungkin begitu kata hati membatin. Tetapi kita perlu ingat bahwa kemajuan teknologi mengingatkan kita akan hari kiamat. Kiamat sudah dekat, kata judul film agama tetangga. Setiap kali ada produk teknologi terbaru, setiap kali teknologi terasa semakin cepat maju, kita harus ingat bahwa kiamat sudah dekat. Itu artinya, Yesus Kristus Tuhan, Juruselamat dan Kekasih hati kita akan segera datang kembali. Datang untuk menjemput kita umat pilihanNya yang mengasihi dan menanti-nantikan kedatanganNya. Kemajuan teknologi menjadi penghiburan tersendiri bagi kita, bukan karena produk-produk canggih yang kita punyai, tetapi karena tidak lama lagi Tuhan kita akan datang kembali.


Berikutnya, sikap yang harus kita miliki adalah menggunakan teknologi untuk memberitakan kabar baik. Gunakan apa yang kita bisa untuk memberitakan kabar baik. Membuat blog rohani dan meng-update status FaceBook yang isinya memberitakan kabar keselamatan, adalah dua yang cukup mudah di antara banyak hal yang bisa kita lakukan. Belajarlah teknologi semaksimal mungkin untuk bisa lebih efektif dipakai Tuhan memberitakan Injil-Nya. Pernahkah kita berpikir bahwa apa yang kita tulis di blog dan FB bisa dibaca oleh orang-orang di seluruh dunia? Dahsyat bukan dampaknya?
Saya tutup artikel saya dengan sebuah kalimat : ”Khotbah di gereja hanya di dengar puluhan, ratusan, atau paling banyak ribuan orang. Tulisan melalui internet bisa dibaca ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang”. Maranatha, datanglah Tuhan Yesus segera. Amin.

Khotbah


Berkat Umum dan Berkas Khusus

Author : Pdt. J.E Awondatu

Hari ini adalah hari gereja pantekosta. Mungkin lain tahun kita akan adakan acara khusus setiap hari pantekosta. Kita punya tiga hari besar: Hari Natal, Paskah dan hari Pantekosta. Kita mau pakai ketiga hari raya itu menjadi hari raya gereja. Biarin gereja lain nggak mau rayakan, kita mau rayakan. Hari ini adalah, kebetulan hari minggu, jadi orang tidak perhatikan. Padahal kalau terjadinya hari senin, kalau di Belanda, di luar negeri, hari senin hari pantekosta kedua, yaitu hari besarnya gereja dari aliran-aliran pantekosta.


Kalau di Amerika, mereka berpakaian bagus, berwarna-warni karena ini hari yang kelima puluh dari kematian Yesus, yaitu hari ketuangan Roh Kudus. Sangat disayangkan, bertahun-tahun kita miss, gereja ini kita miss, kita tidak kenal hari raya kita sendiri. Orang protestan tidak akan merayakan ini. Orang katolik hanya rayakan secara liturgi. Tetapi kita gereja pantekosta harus merayakan, mengingat ketuangan Roh Kudus hampir dua ribu tahun yang lalu. Dan hari ini jam sembilan pagi, itu digenapi bahwa Roh Kudus turun di atas loteng Yerusalem. Seratus dua puluh murid dipenuhkan dengan Roh Kudus.

Tetapi pada sore nanti saya akan buka cerita bagaimana Tuhan membuka luas-luas pintu anugerah-Nya, dan membuka luas-luas kesempatan yang belum pernah diberikan kepada gereja di zaman mana.

Kita buka Mazmur 24:1 Mazmur Daud. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. 24:2 Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai. 24:3 “Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?” 24:4 “Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. 24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. 24:6 Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.” Sela 24:7 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! 24:8 “Siapakah itu Raja Kemuliaan?” “TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!” 24:9 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! 24:10 “Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?” “TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!” Sela

Sebagai anak Tuhan, kita mempunyai dua macam berkat, yaitu berkat yang umum dan berkat yang khusus. Kesalahan kita, banyak kali kita salah. Mungkin dari seratus yang salah sembilan puluh sembilan. Kita datang di kebaktian untuk berkat umum. Kita miss berkat yang khusus dari Tuhan. Karena memang untuk dapat berkat khusus ini banyak sekali syaratnya, berat sekali syaratnya. Dan kita genah, tenang dengan berkat umum. Tapi Tuhan bukan hanya mau memberi kepada kita berkat umum, Dia ingin memberi kita berkat khusus.

Ayat 1 dan ayat 2 adalah ungkapan dari berkat umum. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Dia bicara umum. Tuhan yang mempunyai bumi. Siapa yang tinggal di bumi? Manusia. Tidak dibagi-bagi kristen, budha, islam. Tidak. Manusia, semua manusia. Tuhan mau memberkati semua manusia. Tuhan yang empunya bumi. Dia yang menciptakan manusia berbangsa-bangsa, bersuku-suku dan berbahasa-bahasa. Dia yang ciptakan. Umum.

Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
Baik laut, ikan di laut maupun di sungai, itu adalah berkat umum. Saudara boleh dapat, copet boleh dapat, orang miskin boleh dapat, orang kaya boleh dapat, laki-laki boleh dapat, perempuan boleh dapat, orang pandai boleh dapat, orang bodoh boleh dapat. Semua berkat-berkat ini adalah berkat umum. Berkat umum inilah yang kita salah. Kita datang ke gereja untuk cari berkat umum. Tuhan berkati toko saya. Tuhan berkati warung saya.

Tadi malam setelah bedston ada satu ibu: Oom, minta bantu doa untuk warung saya. Saya baru buka warung supaya Tuhan mau berkati. Pasti, saya bilang, saya akan doakan. Tetapi saya merasa sedih karena permohonan anak Tuhan hanya kepada berkat umum, hanya kepada berkat materi. Oom, tolong supaya toko saya … saya baru buka, supaya pabrik saya … saya baru buka, supaya bengkel saya … saya baru buka, diberikan berkat, diberikan kekuatan, diberikan langganan banyak yang luar biasa. Berkat umum.
Dan berkat umum ini cuman di dalam hidup ini. Waktu kita mati, kita nggak pakai berkat umum. Waktu kita mati, kita nggak pakai mobil kecuali yang ngantar ke kuburan. Waktu kita mati, kita tidak tahu harganya berlian. Biarpun saudara pakai berlian di sini 10 karat, waktu mati nggak dipasangin. Yang dipasangin yang palsu. Walaupun kita pakai sepatu yang mahal, waktu kita mati dibeliin sepatu tenis. Bahkan jantung seringkali orang nyumbang, jantungnya dikasihkan, matanya dikasihkan, disumbangkan kepada orang yang memerlukan. Tidak dipakai di sorga. Salahnya kita itu, kita ke gereja hanya cari berkat umum.

Saya perkenalkan sekarang: Berkat Khusus!

Di dalam ayat ke 3, Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN?
Kata siapakah artinya nggak semua. Kalau Tuhan berdiri di mimbar ini, Dia tanya: Siapa yang mau naik ke gunung Tuhan? Ada yang mau, ada yang nggak. Sama dengan kalau pendeta tanya: Siapa yang mau dipenuhkan dengan Roh Kudus? Ada yang rindu, ada yang nggak. Dianggap apa itu Roh Kudus? Dia tidak ada kerinduan. Siapakah? Artinya nggak semua. Siapakah yang boleh naik? Tidak semua.
Yang kedua, siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Tidak semua. Siapa yang boleh naik? Berat naik itu. Saya ingin berkat yang umum saja – lautan, daratan, hujan, semua yang biasa-biasa saja, makanan sehari-hari dalam sehari-hari. Miss, kita salah. Siapa yang boleh naik? Sudah naik, siapa berlayak berdiri di depan, di tempat suci-Nya, di depan Tuhan? Boro-boro kita bisa berdiri, mungkin tersungkur di hadapan tempat kudus. Lalu Tuhan memberikan empat syarat. Keempat syarat ini berlaku bagi semua, nggak pendeta, nggak jemaat.

Biar dia pendeta, nggak melakukan empat syarat ini cuma bisa tiga, nggak boleh naik, nggak boleh berdiri. Biar dia jemaat – ini empat syarat – saudara bisa tiga, yang keempat nggak, nggak bisa naik. Saudara bisa tiga, ininya nggak bisa, nggak bisa naik. Harus empat-empatnya. Sama kalau saudara mau ngisi formulir, mau bikin paspor. Diisi semua kotak. Isi dengan baik, isi dengan benar. Saudara nggak jawab satu, dikembaliin lagi. Harus diisi, musti penuh. Saudara sudah isi, tanggal lahir saudara nggak isi, tulis kembali tanggal lahir. Tanggal lahir saudara isi, nama ayah saudara tidak isi, dikembalikan lagi. Harus isi. Demikian juga Tuhan, musti empat.

Yang pertama, orang yang bersih tangannya dan murni hatinya.

Tangan bicara pelayanan, hati bicara sumber. Bersih tangan, murni hati, tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan yang tidak bersumpah palsu. Satu, orang yang bersih tangannya. Baru beberapa hari yang lalu ada hari cuci tangan. Sebab banyak penyakit datang melalui tangan. Sebelum makan kita harus cuci tangan, setelah makan kita harus cuci tangan. Diusulkan supaya kuku itu bersih selalu. Tangan harus bersih.
Uang yang kita pakai itu harus bersih. Kalau ada hutang harus kita bayar. Jangan pinjam uang, kita nggak mau bayar. Nama kita busuk. Tangan harus bersih. Tangan, pelayanan harus benar. Jangan melayani untuk diri sendiri supaya nama saya hebat. Jangan kita melayani supaya dapat nama. Tangan ini harus bersih. Tangan harus menolong orang lemah. Tangan harus menolong orang yang kurang imannya. Sebab orang ke gereja nggak semua imannya kuat. Yang lemah, tangan harus menolong. Jangan cularlur wae, di gereja sama-sama, keluar gereja sudah. Tangan harus bersih.

Waktu saya mau keluar negeri, saya tukar uang. Saya tukar uang di money changer. Mereka sudah tahu saya pendeta. Saya tukar uang, kasih saja. Dia hitung. Sudah, dapat saya uang. Saya pulang. Bebarapa waktu lamanya saya mau cukur. Tukang cukur itu persis di sebelah yang tukar uang itu. Pemiliknya, satu perempuan: Bapa, pak, sini pak. Uang bapa kelebihan. Kelebihan? Saya kira kelebihan lima puluh ribu. Kelebihan lima ratus ribu. Oh, ya? Saya bukan kaget karena jumlahnya besar. Kaget, kok masih ada orang jujur. Kalau dia diam saja, sudah. Tidak salah. Saya sudah terima, sudah tanda tangan. Waktu saya hitung, saya salah. Dia kembalikan. Ini salah satu contoh tangan yang bersih.

Tangan kita harus bersih. Sebelum Roh Kudus turun, tangan harus bersih. Nggak boleh nunjuk salah orang. Tangan musti bersih. Ada yang masih suka kritik pendeta, ada. Jemaat kaya begitu itu ada. Tapi pertama tangan ini harus bersih. Tangan yang tertelungkup lebih bagus dari tangan yang terbuka. Kalau ini telungkup, tangan memberi. Kalau ini terbuka, tangan yang minta. Terlebih berkat memberi dari pada menerima, kata firman Allah. Tangan harus bersih.

Bagaimana pelayanan saudara? Apa saudara di gereja jemaat yang begini saja? Mau bekerja, biarin ada pendeta sama gembala kecil. Mari, kalau mau dapat berkat khusus, tangan kita harus bersih. Tangan kita harus pakai bagi pekerjaan Tuhan.

Yang kedua, dikatakan murni hatinya. Bahasa Inggris, pure heart. Segala sesuatu yang murni itu bagus.

Coba bayangkan kalau yang murni itu hati. Nolong, nolong murni. Memberi, memberi dengan murni hati. Menyanyi, menyanyi dengan hati yang murni. Bermain musik, bermain musik dengan hati yang murni. Sekarang sudah susah cari orang yang murni hatinya. Susah cari orang yang tulus hatinya. Nolong, nolong benar. Berbakti, berbakti benar. Hatinya itu murni.

Tapi ini yang dicari oleh Tuhan, orang yang hatinya murni. Tuhan tidak cari orang yang punya duit. Tuhan tidak cari orang yang suka nyumbang. No, no, no. Tuhan mau lihat yang murni. Dia suka nyumbang, tapi hati datang dari hati yang murni. Saudara mau jadi orang yang punya hati yang murni? Betapa indahnya kalau kita punya hati yang murni. Kata Yesus, Natanael, waktu kamu duduk di bawah pohon ara. Aku sudah lihat kamu. Inilah orang Israel yang tidak ada tipu daya dalam hatinya. Murni hatinya. Tuhan cari orang yang murni hatinya.

Yang ketiga, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan. Yang tidak menyerahkan dirinya bukan kepada penipuan – di dalam bahasa Inggris, yang tidak menyembah berhala. 

Yang saya heran, saya kira orang Cianjur sudah modern. Kalau sudah modern sudah tidak ada yang nyembah patung lagi. Ternyata di Tiongkok, negara komunis, masih banyak yang nyembah tepekong. Waktu saya ke Tiongkok ada orang yang mati, iring-iringan orang mati, kita rada macet. Masih pakai tradisi zaman dulu. Dibawakan rumah-rumahan, dibawakan mobil-mobilan.

Saudara yang datang hari minggu di mana ada orang Malaysia datang, dia dulu begitu juga. Tetapi setelah bertobat, dia mulai bersaksi kepada orang-orang itu. Ini berhala. Ini mobil buat apa? Oh, nanti supaya dia bisa naik mobil kalau di alam baka. Kalau begitu you musti beli bensin, bakar sekalian bensinnya. Ah, kamu gila, masa bensin dibakar, bisa kebakaran semua. Loh, kalau bensin nggak dikirim, mobilnya mau maju bagaimana? Karena mobil perlu bensin. Terbuka mata. Banyak orang masih tertutup.

Ratusan juta dia nyewa di Cianjur hanya untuk gotong tepekong. Ratusan juta hanya untuk tepekong masuk di rumahnya dan pergi lagi. Saya sedih. Orang berani nyumbang kepada berhala. Kalau gereja memerlukan uang, susahnya luar biasa. Kalau kita lagi mau bangun sesuatu, nyumbang nggak, ngomelnya iya. Ada orang nyumbang, dia tidak ngomel. Ada orang nyumbang sambil ngomel. Yang banyak, ada orang ngomel nyumbangnya nggak. Yang tidak mempersembahkan dirinya kepada berhala.

Yang keempat, dan yang tidak bersumpah palsu.

Sumpah itu di depan Tuhan itu begini: Aku mencintai engkau sampai maut, kematian yang memisahkan kami berdua. Biar suaminya jahat seperti apa, biar suami kurang ajar seperti apa, dia bikin sakit hati seperti apa. Walaupun istri nyeleweng segala rupa. Hanya kematian yang memisahkan kami berdua. Saya nggak mau cerai. Itu sumpah. Tapi kalau saudara nggak tahan, tiap hari disakiti, tiap hari dipukuli. Kalau saudara mau memisahkan diri dari pasangan saudara, Alkitab mengijinkan. Tetapi, saudara tidak bisa kawin lagi sebelum pasangan saudara itu mati.

Bukan itu saja. Tuhan, saya berjanji, kalau Tuhan menolong anak saya sampai anak saya yang tidak ada harapan ini sembuh, saya akan dibaptis. Sudah sembuh anaknya, saudara tidak dibaptis. Itu di depan Tuhan sumpah palsu. Nggak bisa naik di gunung Tuhan. Nggak bisa menikmati berkat khusus. Kenapa? Baca ayat berikutnya, Itulah angkatan – atau generasi – orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.”

Saya baca dalam bahasa Inggris, lain. Inilah Yakub, yaitu generasi yang mencari Dia, yang mencari wajah-Mu. Ayat 5,
24:5 Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
Ini berkat-berkat khusus. Yang ayat ke-1, ke-2 berkat umum. Sekarang ada berkat khusus. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. Keselamatan sudah dapat, sekarang Aku akan kasih berkat. Berkatnya berkat khusus, yaiu berkat rohani. Bukan uang, bukan emas, itu berkat umum. Bukan nama baik, itu mah berkat umum. Berkat khusus yang saya katakan, berkat rohani. Kita dipenuhkan dengan Roh Kudus, nikmatnya penuh Roh Kudus. Kita selain penuh dengan Roh Kudus juga dihibur oleh Roh Kudus. Kita dikasih, dibimbing, dipimpin oleh Roh Kudus.

Sekarang orang kristen ada Roh Kudus. Saudara semua punya Roh Kudus di dalam. Tapi saudara perlu penuh dengan Roh Kudus. Saudara harus penuh dengan Roh Kudus. Menghibur, menolong, membimbing, Dia Guru, Dia Sahabat, Dia Kekasih jiwa kita, Dia Teman yang baik. Teman saya yang paling baik sekarang Roh Kudus. Nggak ada yang sebaik Dia. Kadang-kadang saya cuman rasanya sendirian. Tapi kadang-kadang Roh Kudus itu datang dan Dia ngomong, di dalam madah saya itu Dia ngomong … kenapa kamu susah-susah, kan ada Aku. Roh Kudus bicara. Ya, memang ada istri, ya memang ada anak, tapi mereka kan tidak bisa menghibur sesuatu.

Jadi setiap manusia itu punya, umpamanya, sepuluh kamar di hatinya. Dari sepuluh kamar itu ada satu kamar yang nggak bisa diisi oleh hal yang lainnya. Nggak bisa diisi oleh kesenangan dunia, oleh uang, nggak bisa. Dia hanya bisa diisi oleh Roh Kudus. Maka kalau kita punya hati itu sembilan kamar sudah penuh, yang satu masih kosong, kita rasa kurang karena ini berkat rohani. Berkat rohani itu diberikan ketika kita melancarkan empat hal tadi. Dialah yang akan mendapat berkat. Kita mendapat berkat rohani.

Saudara menikah, saudara kawin, saudara ulang tahun, itu berkat umum. Orang dunia juga bisa. Tapi berkat rohani orang dunia nggak bisa ngerti. Hanya saudara-saudara yang boleh menikmati berkat yang khusus, berkat khas dari Tuhan. Nah, salah satunya hari ini adalah kepenuhan Roh Kudus. Ayat 7 sampai ayat 10 sama. Dibaca ayat 7 dan 8 sama dengan ayat 9 dan 10.
24:7 Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!

Sudah berabad-abad, itu kata Firman, itu pintu gerbang tertutup terus. Siapa ini orang kristen, ini orang pantekosta, dia kebaktian, kebaktian tapi pintu gerbang untuk Raja Kemuliaan, Raja Rohani masuk membuka, Dia mau duduk, bersinggasana di dalam hatinya tertutup terus? Dia kebaktian untuk berkat jasmani. Dia kebaktian untuk anak supaya ditolong Tuhan. Dia kebaktian, anaknya mau masuk sekolah, mau naik kelas perlu uang. Dia kebaktian untuk berkat jasmani. Tapi pintu gerbang untuk Raja Kemuliaan masuk, berfungsi, tertutup terus. Nggak dibuka-buka. Ini yang menyedihkan hati saya.

Jemaat tutup hatinya sama Roh Kudus, nggak mau dibuka. Maka Roh Kudus itu menjerit, buka pintu gerbang yang berabad-abad. Sampai Dia nyindir, berabad-abad tertutup, sudah karatan, kenapa nggak dibuka? Aku ada di luar, Raja Kemuliaan mau masuk.

Siapa itu Raja Kemuliaan? Dialah Tuhan jaya dan perkasa, Tuhan perkasa dalam peperangan. Siapa yang menyertai kita dalam peperangan? Roh Kudus, sebab Dia Mikhael. Dia yang menyertai kita dalam peperangan, menghadapi hari-hari, tantangan setiap hari, banyak peperangan.

Ayub 7:1 berkata: Hidup manusia seperti orang perang di dalam hidup sehari-hari. Apa emas bisa tolong kalau kita dalam peperangan? Tidak bisa tolong. Hanya Roh Kudus yang bisa menolong saudara. Siapa yang mau bela saudara? Hanya Roh Kudus!

Senin, 16 Januari 2012

Kesaksian






Author : Pdt. Jacob Siwi GPdI Atlanta

Seperti saudara ketahui seminggu 3x saya harus menjalani cuci darah, ini sudah berjalan 3 tahun lebih, badan saya sangat lemah hanya karena kemurahan Tuhan saya masih bisa beriri dimimbar dan berkhotbah. selebihnya saya hanya duduk saja di kebaktian.


Pada hari Rabu tgl 4 Mei 2011giliran saya cuci darah, biasanya dilakukan selama 4 jam 30 menit soreh itu setelah cuci darah berjalan 3 jam badan saya menggigil kaya orang meriang tapi sebenarnya bukan meriang. itu tanda bahwa saya terkena infeksi darah,


saya sudah dua kali mengalami hal serupa dan kedua-duanya membuat saya harus di opname di Hospital karena sudah pengalaman dua kali waktu pulang saya kasih tahu istri saya kemungkinan besar saya kena infeksi darah lagi, istri saya tanya apa mau ke rumah sakit? saya jawab enggak dulu saya sangat cemas dak takut lalu saya berdoa dan istirahat. malam itu di rumah ada kebaktianjam 12 malam saya tidak ikut.


Tengah malam menjelang subuh saya bangun dan berdoa, dalam doa itu saya berseru dengan suara keraskepada Tuhan, “kiranya darah Tuhan Yesus yang berkuasa membasuh darahku.’ Hari kamis tengah malam menjelang subuh saya doa saya dan hari jumat hati saya diliputi dengan kecemasan dan ketakutan karena tiba giliran cuci darah lagi saya kuatir akan menggigil lagi.


Waktu istri saya mengantar saya ke klinik di kendaraan saya bilang sama istri saya,”ma berdoa buat papa supaya saya disembuhkan, istri saya menjawab, “minta ampun sama Tuhan” setibanya di klinik sebelum turun dari kendaraan kita berdua berdoa dipimpin oleh istri saya kemudian saya masuk ke klinik.


Saking ketakutannya selama 4 jam 30 menit saya cuci darah tidak putus-putus saya menyembah Tuhan dan berdoa dengan mengeluarkan suara, saya tidak malu diperhatikan oleh para jururawatSaya katakan dalam doa saya, “Tuhan taklukanlah kuasa sakit penyakit oleh kuasamu” ”Tuhan sudah menanggung penyakitku diatas bukit Golguta.”


Tidak teras 4jam 30 menit telah berlau dan Tuhan menjamah saya , saya tidak menggigil


dan saya alami mujizat Tuhan kuasa sakit penyakit ditaklukan oleh Tuhan.


Puji Tuhan, Tuhan Yesus dasyat. Tuhan memberkati kita semua terima kasih buat dukungan doa saudara-saudara sekalian buat saya.

ANAK PANAH


Anak Panah

 
Pernahkah kau mengalami suatu keadaan yang membuat hidupmu seperti ditarik mundur, jauh dari harapan?
Pernahkah kau melihat orang-orang yang dulunya berapi-api tiba-tiba seperti kehilangan semangat bahkan lenyap dari peredaran?
Pernahkan kau melihat atau bahkan merasakan bahwa orang-orang yang pernah kau lihat (atau bahkan dirimu sendiri) mengalami kemunduran itu, lalu tiba-tiba melesat cepat ke depan dan meraih banyak hasil?
Pasti pernah, bukan?
Kita seperti anak panah di tangan Tuhan. Ada masa-masa anak panah itu melesat cepat terlepas dari gandewanya menuju sasaran yang dimaksudkan. Ada masanya anak-anak panah itu harus istirahat dalam tabung-Nya.
 
Namun di saat yang diperlukan, anak panah itu akan dipasang dalam gandewa-Nya ditarik kebelakang..sejauh mungkin untuk mencapai suatu sasaran.
Semakin jauh tarikannya, semakin jauh pula jarak yang akan ditempuh. Semakin panjang rentang busur menarik ancang-ancang, makin cepat pula anak panah itu melesat.
Jadi…Jika kau seperti dalam keadaan yang mundur, bersabarlah : mungkin Tuhan tengah meletakkanmu di busur-Nya. Menarikmu jauh-jauh ke belakang, agar di saat kau dilepaskan, kau memiliki daya dorong yang kuat untuk mencapai sasaran.
Dan jika kau melihat seorang teman seperti tengah mengalami kemunduran, jangan buru-buru menghakimi dengan mengatakan,”Apinya telah padam”
Jadilah teman yang baik, yang mendampingi di saat temanmu sedang “dimundurkan” karena dengan demikian kau ikut menjaganya agar tidak sampai putus asa dan terkulai.
Kau, aku, mereka…adalah anak-anak panah ditangan Tuhan. Hidup untuk mencapai suatu sasaran yang sudah ditetapkan. Tetaplah semangat, tetaplah bersabar, karena semua akan indah pada waktunya.