Kamis, 19 Januari 2012

Renungan



Author : Kris Setiawan

Alkitab tidak menuliskan secara pasti tanggal hari kiamat. Namun demikian, Alkitab menuliskan beberapa tanda atau peristiwa sebelum terjadinya kiamat. Salah satu tanda ditulis dalam Matius 24:14 ”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS) tertulis ”Dan Kabar Baik tentang bagaimana Allah memerintah akan diberitakan ke seluruh dunia, supaya semua orang mendengarnya. Sesudah itu barulah datang kiamat.” Jelas bahwa kiamat tidak akan terjadi sebelum semua orang mendengar kabar baik atau berita keselamatan.
Lalu, mungkinkah semua orang akan mendengar berita keselamatan? Seratus atau dua ratus tahun yang lalu mungkin sulit membayangkan bagaimana semua orang bisa mendengar berita keselamatan, apalagi seribu atau dua ribu tahun yang lalu. Meskipun sudah sejak lama terjadi pengutusan misionaris ke berbagai pedalaman di seluruh dunia, waktu itu tetap sulit secara akal manusia membayangkan semua orang akan mendengarkan kabar baik.
Sekarang, kondisinya berbeda. Kita melihat betapa teknologi berkembang begitu cepat. Boleh dibilang, sangat cepat. Temuan-temuan baru yang didukung oleh teknologi canggih banyak ditemukan. Barang-barang elektronik yang lima tahun lalu canggih, sekarang mungkin sudah ketinggalan jaman karena modifikasi atau penemuan teknologi yang lebih baru. Dari sudut pandang komunikasi, teknologi internet membuat dunia ini seakan tak berjarak. Orang yang jauh di luar negeri, sekarang ini bisa berkomunikasi dengan keluarganya kapan saja melalui chatting atau sejenisnya. Peristiwa kecil di belahan dunia tertentu bisa dengan cepat diketahui oleh manusia di belahan dunia lain melalui internet. Saya menulis apa saat ini, dalam hitungan detik sudah bisa dibaca oleh orang lain dimanapun dia berada. Teknologi yang berkembang begitu cepat membuat komunikasi antarmanusia semakin mudah, cepat dan luas.
Dari sisi pemberitaan Injil (kabar keselamatan), kemajuan teknologi membuat jangkauannya semakin luas. Banyak hamba-hamba Tuhan dan organisasi-organisasi Kristen memanfaatkan internet untuk memberitakan kabar keselamatan. Melalui internet, orang-orang yang belum pernah mendengar berita keselamatan bisa dengan mudah mendengarnya tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan pemberita Injil. Secara singkat, kemajuan teknologi memungkinkan semakin banyak orang mengetahui berita keselamatan dengan mudah. Kalau hal ini kita kaitkan dengan Matius 24:14, maka kita yakin bahwa akhir jaman atau kiamat sudah sangat dekat.
Lalu bagaimana sikap kita terhadap kemajuan teknologi? Banyak orang merasa bangga karena bisa mengikuti tren teknologi. Merasa bangga karena selalu dapat membeli keluaran terbaru sebuah produk teknologi. ”Yang lain belum banyak yang punya, saya sudah punya”, mungkin begitu kata hati membatin. Tetapi kita perlu ingat bahwa kemajuan teknologi mengingatkan kita akan hari kiamat. Kiamat sudah dekat, kata judul film agama tetangga. Setiap kali ada produk teknologi terbaru, setiap kali teknologi terasa semakin cepat maju, kita harus ingat bahwa kiamat sudah dekat. Itu artinya, Yesus Kristus Tuhan, Juruselamat dan Kekasih hati kita akan segera datang kembali. Datang untuk menjemput kita umat pilihanNya yang mengasihi dan menanti-nantikan kedatanganNya. Kemajuan teknologi menjadi penghiburan tersendiri bagi kita, bukan karena produk-produk canggih yang kita punyai, tetapi karena tidak lama lagi Tuhan kita akan datang kembali.


Berikutnya, sikap yang harus kita miliki adalah menggunakan teknologi untuk memberitakan kabar baik. Gunakan apa yang kita bisa untuk memberitakan kabar baik. Membuat blog rohani dan meng-update status FaceBook yang isinya memberitakan kabar keselamatan, adalah dua yang cukup mudah di antara banyak hal yang bisa kita lakukan. Belajarlah teknologi semaksimal mungkin untuk bisa lebih efektif dipakai Tuhan memberitakan Injil-Nya. Pernahkah kita berpikir bahwa apa yang kita tulis di blog dan FB bisa dibaca oleh orang-orang di seluruh dunia? Dahsyat bukan dampaknya?
Saya tutup artikel saya dengan sebuah kalimat : ”Khotbah di gereja hanya di dengar puluhan, ratusan, atau paling banyak ribuan orang. Tulisan melalui internet bisa dibaca ratusan, ribuan, bahkan jutaan orang”. Maranatha, datanglah Tuhan Yesus segera. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada Haleluya???