Zona nyaman, secara singkat dapat
diartikan sebagai kondisi nyaman, aman, nikmat, sehingga membuat orang
tidak mau beranjak dari kondisi tersebut. Di jaman para motivator
bermunculan sekarang ini, zona nyaman sepertinya dijadikan sebagai musuh
bersama. Kita sering mendengar, kalau mau sukses, harus berani keluar
dari zona nyaman. Kalau mau berhasil, tinggalkan zona nyaman. Kalau mau
ada peningkatan taraf hidup, jangan terbuai dengan zona nyaman.
Singkatnya, zona nyaman adalah penghambat kemajuan.
Mengapa zona nyaman dianggap sebagai penghambat kemajuan? Mungkin,
karena orang yang sudah berada di dalam zona nyaman biasanya tidak lagi
kreatif, tidak lagi memikirkan terobosan-terobosan baru untuk hasil yang
lebih baik. Orang yang sudah terjebak di dalam zona nyaman biasanya
juga takut pada perubahan. Takut pada ketidakpastian. Karena sudah
nyaman.
Setiap orang merindukan hidup yang nyaman. Nyaman karena sudah
punya penghasilan yang tetap (dan besar), nyaman karena sudah punya
rumah, nyaman karena semua baik-baik dan sehat-sehat saja, nyaman karena
mempunyai deposito yang besar di bank, nyaman karena sudah punya posisi
yang bagus. Nyaman, nyaman, nyaman dan nyaman. Tanpa pernah menyadari,
zona nyaman pun menyimpan potensi ancaman.
Setiap orang ingin hidup nyaman,
tetapi akan menjadi berbahaya kalau kita terjebak di dalam zona nyaman.
Bahaya jebakan zona nyaman ada banyak, tetapi menurut saya, ada dua hal
yang paling membahayakan.
Yang pertama adalah, zona nyaman sering kali membuat kita tidak
lagi rindu mengenal kebenaran. Dengan kata lain, zona nyaman mengikis
dan bahkan menghilangkan kerinduan kita untuk belajar kebenaran, tidak
lagi rindu mengenal Tuhan lebih dalam. Zona nyaman seringkali membuat
kita mengibaskan debu pada kitab suci seminggu sekali, karena selama
seminggu tidak pernah kita buka. Zona nyaman, bisa saja membunuh
kerinduan dan kesukaan kita akan hal-hal rohani. Dan yang paling tragis,
akhirnya membunuh kerinduan untuk bersekutu dengan Tuhan kita.
Yang kedua, zona nyaman bisa
membuat kita tidak lagi rindu mengabarkan kabar baik. Tidak lagi rindu
melihat jiwa-jiwa diselamatkan. Mungkin kita berpikir semua nyaman,
semua baik-baik saja, mengapa kita harus repot-repot memikirkan
keselamatan jiwa orang lain? Bukankah itu tanggung jawab mereka
masing-masing? Seringkali zona nyaman juga membuat kita takut
disalahmengerti orang lain. Kerinduan memberitakan kabar baik adalah
efek langsung dari orang yang sudah mendapat anugerah keselamatan.
Jangan sampai zona nyaman menghilangkan kerinduan kita untuk mengabarkan
berita keselamatan.
Sebenarnya Tuhan juga menjanjikan zona nyaman, ketika Dia
berfirman,”Marilah kepadaKu semua yang letih, lesu, dan berbeban berat,
Aku akan memberi kelegaan kepadaMu.”
Tapi percayalah, zona nyaman ini akan membuat kita semakin rindu untuk mengenalNya dan memberitakan kabar keselamatan.
Dalam anugerahNya (zona nyaman)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada Haleluya???